Sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) pada masyarakat di Desa Gunungsari
DOI:
10.29303/indra.v3i2.172Published:
2022-09-30Downloads
Abstract
Swamedikasi atau self-medication adalah penggunaan obat-obatan tanpa resep oleh seseorang atas inisiatifnya sendiri. Swamedikasi biasanya digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan penyakit ringan yang banyak dialami masayarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit maag, diare, penyakit kulit. Swamedikasi dilakukan masyarakat untuk meningkatkan keterjangkauan pengobatan. Pengobatan yang tidak rasional kerap terjadi pada swamedikasi. Hasil survei pendahuluan pada masyarakat dusun Balekuwu tentang penggunaan obat, masyarakat pada umumnya mengatasi penyakitnya dengan mengobati sendiri karena pengaruh iklan atau meniru teman, keluarga atau tetangga. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). Kegiatan pengabdian Gema Cermat dilakukan kepada masyarakat Dusun Balekuwu, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat. Kegiatan ini dilakukan dengan metode sosialisasi secara tatap muka (face-to-face) kepada masyarakat di Dusun Balekuwu. Melalui kegiatan sosialisasi ini, masyarakat dusun Balekuwu mendapatkan informasi tentang cara menggunakan obat dengan baik.
Keywords:
Gema Cermat, Obat, Sosialisasi, SwamedikasiReferences
Adliyani, Z. O. N. (2015). Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat. Perubahan Perilaku Dan Konsep Diri Remaja Yang Sulit Bergaul Setelah Menjalani Pelatihan Keterampilan Sosial, 4(7), 109–114.
Aswad, P. A., Kharisma, Y., Andriane, Y., Respati, T., & Nurhayati, E. (2019). Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi oleh Ibu-Ibu di Kelurahan Tamansari Kota Bandung. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains, 1(2), 107–113. https://doi.org/10.29313/jiks.v1i2.4462
Bela, A., Suryawati, S., Rustamaji. 2016. Intervensi CBIA untuk Meningkatkan Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Penggunaan Antibiotik yang Rasional pada Anggota Bina Keluarga Balita CBIA. Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol. 29(2). Pp. 165–169.
Djunarko Ipang, Yosephine. 2011. Swamedikasi Yang Baik Dan Benar. Klaten: PT Intan Sejati.
Kemenkes RI. (2014). Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas terbatas.
https://farmalkes.kemkes.go.id/2014/12/pedoman-penggunaan-obat-bebas-dan-bebas-terbatas/ (diakses pada September 2022)
Kemenkes RI. (2015). Kepmenkes No. 427 tahun 2015 tentang Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat. Jakarta.
Lathifah, M. A., Ilham, M., & Wibowo, A. (2015). Perbandingan Metode CBIA dan FGD dalam Peningkatan Pengetahuan dan Ketepatan Caregiver dalam Upaya Swamedikasi Demam pada Anak Abstrak. Pharm Sci Res, 2(2), 89–100
Lestari, N. S. (2020). Gambaran Pengetahuan Masyarakat Dalam Pengobatan Sendiri (Swamedikasi) untuk Obat Description of Inside Community Knowledge Self- Treatment (Swamedication) for Analgesic Drugs. Jurnal Riset Kefarmasian Indonesia, 2(3), 227–236.
Muliasari, H., Ananto, A. D., Annisa, B. S., Hidayat, L. H., & Puspitasari, C. E. (2021). Edukasi dan sosialisasi gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) dengan metode CBIA. INDRA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2), 53–57. https://doi.org/10.29303/indra.v2i2.131
Nurochman, C., Pranata, M. W. A., & Muhammad, N. (2015). Aplikasi Swamedikasi Berbasis Android. Seminar Nasional, 0274, 106–115. https://journal.uii.ac.id/snimed/article/download/6346/0_12
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
License
Copyright (c) 2022 The Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.






